Akhir-akhir ni aku kerap bermusafir, bukan pergi ke luar, tapi
perjalanan ke dalam diri ku sendiri. Aku meneroka hidup yang aku jalani sejak
aku dilahirkan, hingga usia mencecah 31 tahun ni. Dan akhirnya, satu soalan aku
timbulkan pada diri sendiri, KENAPA? Kenapa aku melakukan semua yang pernah aku
lakukan sepanjang aku hidup ini?
Berkali-kali Allah berikan petunjuk untuk aku dekat pada-Nya.
Untuk menyintai Allah dengan sebenar-benar cinta, mengutamakan pandangan Dia
melebihi pandangan hamba-hambaNya. Bukan sekadar pandai mengungkapkan "aku
cinta Allah" namun perlakuan menidakkan kata-kata.
Berkali-kali aku cuba bangkit, bangkit untuk hidup dalam landasan
Islam dari segi apa pun. Perbuatan, percakapan, pakaian, cinta, luaran, dalaman,
semua... Berkali-kali. Namun untuk berubah tidak mudah seperti mengungkapnya.
Aku kerap kali jatuh dan terbangun.
Saat hawa nafsu menguasai, aku rebah. Namun bila iman jadi
sandaran, aku kuat. Aku tetap cuba dan terus mencuba. Bermain dengan emosi,
melawan diri sendiri. Hingga terkadang timbul perasaan sangsi, masihkah Allah
mendengar rintihan ku ini? Sedangkan kerap kali aku datang dan pergi
daripada-Nya.
Ampunkan aku ya Rabb.
Tiada duka yang abadi di dunia,
Tiada sepi merantaimu selamanya..
Malam kan berakhir, hari kan berganti,
Takdir hidup kan dijalani..
Tangis dan tawa nyanyian yang mengiringi,
Hati yang rindu tanda cinta di jalan-Nya,
Namun ku percaya hati meyakini,
Semua akan indah pada akhirnya..
Andai bisa ku mengulang waktu hilang dan terbuang,
Andai bisa perbaiki segala yang terjadi..
Tapi waktu tak berhenti,
Tapi detik tak kembali,
Harap ampunkan hamba-Mu ini.. - Opick
Tiada sepi merantaimu selamanya..
Malam kan berakhir, hari kan berganti,
Takdir hidup kan dijalani..
Tangis dan tawa nyanyian yang mengiringi,
Hati yang rindu tanda cinta di jalan-Nya,
Namun ku percaya hati meyakini,
Semua akan indah pada akhirnya..
Andai bisa ku mengulang waktu hilang dan terbuang,
Andai bisa perbaiki segala yang terjadi..
Tapi waktu tak berhenti,
Tapi detik tak kembali,
Harap ampunkan hamba-Mu ini.. - Opick
Akhirnya aku mendapat jawapan pada persoalan ku. Kerna itu fitrah
manusia. Fitrah manusia yang tidak akan pernah lekang daripada melakukan
kesilapan, fitrah manusia yang sentiasa ingin menyayangi dan disayangi hingga
terkadang melebihi kasih sayangnya pada Pencipta kita sendiri, fitrah manusia
yang memang tidak akan pernah sempurna. Ya, tidak akan pernah sempurna. Itulah
jawapannya.
Namun, sesekali tidak akan aku jadikan 'fitrah' itu sebagai modal
untuk aku melakukan kesalahan. Malah itulah kekuatan ku kini untuk aku kembali
kepada-Nya. Kerna aku hanya manusia biasa, fitrah ku yang penuh dengan
kelemahan dan ketidaksempurnaan yang memerlukan Pencipta ku untuk sentiasa
membimbing 'jalan' ini.
Ya, fitrah ini sangat memerlukanMu ya Allah...
Alhamdulillah, kini hati ini makin menyakini-Nya detik demi detik.
Makin banyak bermuhasabah diri. Makin sedar bahawa hidup ini hanyalah suatu perjalanan
yang singkat. Makin mengerti ujian itu tanda Dia menyayangi kita. Makin ikhlas
dalam menerima takdir-Nya. Makin meghargai segala nikmat yang Engkau kurniakan.
Makin melepaskan cinta pada manusia demi mencari redha-Nya. Makin yakin Allah
lah Perancang yang terbaik buat diri ini. Makin berpegang teguh pada tali
ALLAH. Dengan satu kepercayaan yang pasti, bermujahadah itu pahit, namun
penghujungnya terdapat kemanisan yang tak tercapai oleh akal. Hanya akan dapat
merasainya dengan hati yang disulami iman yang tulus kepadaMu ya Rabbi.
InsyaAllah.
Wahai Pemegang hati-hati kami,
" Izinkan hari ini aku bahagia ya Allah, bebas bahagia saat
kembali pada fitrah ku sebagai hamba ciptaan-Mu. Ya Rahman ya Rahim, sungguhku
takut aku kan jauh dari-Mu. Walaupun aku mengaku beriman kepada-Mu, namun
sesungguhnya dalam diri ku yang terdalam ku sedar masih belum mengenali-Mu, aku
tahu aku masih jauh dari-Mu ya Allah. Ampunkan hamba-Mu ini. Berikan lah
kekuatan pada ku di sepanjang perjalanan ku menuju-Mu. Tetapkanlah aku hanya
pada jalan-Mu, jalan yang benar-benar Engkau redhai. Genggamlah hatiku,
lindungiku dari putus asa kepada-Mu. "
Amin, amin, amin ya Rabbal alamin.